Selasa, 24 Februari 2009

Kentut Pertanda Sehat

22.45 by Chris_Tian · 0 komentar
Label:

Sudahkah Anda kentut minimal 16 kali dalam sehari?

Sebagian besar masyarakat Indonesia sering memandang remeh perihal buang angin atau yang sering disebut kentut. “Dentuman” ini hanya dianggap sebagai sebuah siklus metabolisme tubuh yang tak jarang malah membuat malu. Sehingga jarang temui orang yang ingin mengkajinya secara ilmiah.Walaupun “sepele” sebenarnya terbentuknya kentut didalam tubuh melalui sebuah proses yang cukup panjang. Dari kacamata medis, kentut sebenarnya adalah gas dalam jumlah berlebih dari dalam tubuh yang dikeluarkan melalui anus.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli, volume kentut yang diproduksi manusia normal bervariasi antara 400 sampai 1600 milileter per hari. Sedang frekuensi yang masih dianggap normal sekitar 14 kali sehari.

DR.Dr. Siti Setiati, SpPD, K-Ger, MEpid, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta mengatakan, ada beberapa faktor yang disebut sebagai faktor resiko yang menentukkan volume, frekuensi dan komposisi kentut. “Pembentukkan gas dalam tubuh ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya usia seseorang, adanya tekanan jiwa, obat-obatan tertentu seperti antibiotika, dan pola makan seseorang,” kata Siti kepada Jurnal Nasional, Jumat (14/3).

Kentut terdiri dari lima komponen gas yaitu, nitrogen, oksigen, hidrogen, methane, dan karbondioksida. Namun kentut yang menimbulkan bau disusun oleh komponen yang berbeda yaitu skatol, indol, hidrogen, sulfida, amines dan asam-asam lemak rantai pendek. Gas-gas ini walaupun terdapat dalam jumlah kecil, dapat menimbulkan bau yang menusuk hidung. Bau yang menusuk ini akan lebih dipertajam lagi kalau makanan yang dikonsumsi berbau tajam seperti pete, jengkol dan sebagainya.

Perempuan kelahiran Bandung, 15 Oktober 1961 ini mengatakan, pola makan adalah faktor dominan yang menentukkan pembentukkan gas dalam tubuh. “Makanan yang pedas, asam dapat meransang pembentukkan gas dalam tubuh,” ujar Siti.

Dihubungi secara terpisah, Prof. Dr.dr Daldiyono Sp.PD., KGEH, spesialis gastroenterologi dari RS St. Carolus, Jakarta menjelaskan, di dalam usus besar (colon) manusia terdapat banyak kuman. Nah, kata Daldiyono, agar dapat bertahan hidup, kuman-kuman tersebut perlu makan.

Kemudian, lanjut pria yang telah 40 tahun mengabdi sebagai dokter itu, kuman-kuman itu memanfaatkan sisa-sisa makanan yang ada di dalam usus besar ini sebagai makanan untuknya. “Lalu, terjadilah fermentasi dan sebagai akibatnya terbentuklah sejumlah gas. Oleh sebab itu agama menganjurkan untuk tidak makan secara berlebih,” ujar lulusan Fakultas Kedokteran UI tahun 1966 ini.

Penulis buku Bagaimana Dokter Berpikir dan Bekerja dan novel Lika-liku Kehidupan ini menegaskan, semakin banyak makanan mengandung bahan yang tidak dapat dicerna usus, maka semakin banyak terjadi fermentasi oleh bakteri dan produksi gas meningkat.

Makanan yang sulit dicerna oleh usus manusia adalah selulosa, stakiosa dan rafinosa. Selulosa merupakan dinding sel tumbuh-tumbuhan, sementara stakiosa dan rafiosa, banyak terdapat pada kacang merah. Selain itu, ada sebagian orang tubuhnya tidak mampu untuk mencerna berbagai macam produk-produk susu seperti keju, krim asam dan susu kental. “Walaupun demikian sayur dan buah memiliki vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh,” tutur Daldiyono.

Daldiyono mengatakan, selain melalui mekanisme fermentasi gas yang masuk kedalam tubuh juga bisa berasal dari udara luar. Udara itu biasanya masuk karena kebiasaan mengunyah permen karet, pemasangan gigi palsu yang kurang tepat dan merokok.

Bentuk mekanisme lain masuknya gas kedalam tubuh yaitu merembes melalui aliran darah (difusi). Namun mekanisme ini tidak umum dan hanya bersifat kasuistis misalnya pada pendaki gunung dan para astronot.

Selain faktor fisiologis dan lingkungan, ternyata faktor psikologis seperti tekanan jiwa juga berperan menimbulkan berlebihnya produksi gas di dalam usus. Siti memaparkan, jika seseorang yang dalam keadaan tertekan maka produksi asam lambung akan meningkat.

Selain itu, ketika orang dalam keadaan tertekan waktu yang dibutuhkan saluran cerna untuk melewatkan makanan dari mulut sampai anus lebih cepat. Akibatnya akan lebih banyak makanan yang tidak dicerna masuk ke dalam usus besar sebagai bahan untuk fermentasi bakteri. Bahkan tekanan jiwa akan menyebabkan tertelannya udara secara berlebihan (aerophagia). “Biasanya kalau tertekannya berupa sedih maka dia akan merasa kembung, kalau dia merasa khawatir maka akan merasa mual,” kata Daldiyono.

Meski terkesan sederhana, peningkatan produksi gas dalam tubuh juga dapat mengindikasikan penyakit serius seperti gangguan penyerapan makanan (sindroma malabsorpsi), diare kronik yang disebabkan oleh parasit jenis tertentu (giardiasis), tukak lambung (ulkus peptikum), dan batu kandung empedu (kolelitiasis).

Selasa, 10 Februari 2009

Bhaya Rokok

Bahaya Merokok

Mungkin anda sudah tahu bahwa menghisap asap rokok orang lain di dekat anda lebih berbahaya bagi anda daripada bagi si perokok itu sendiri. Asap Utama adalah asap rokok yang terhisap langsung masuk ke paru-paru perokok lalu di hembuskan kembali. Asap Sampingan adalah asap rokok yang dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar.

Masalahnya adalah, udara yang mengandung asap rokok, dan anda hisap, akan mengganggu kesehatan, karena asap rokok mengandung banyak zat-zat berbahaya, diantaranya :

  • TAR

Mengandung bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-paru dan meyebabkan kanker.

  • KARBON MONOKSIDA (CO)

Gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen.

  • NIKOTIN

Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah, nikotin membuat pemakainya kecanduan.


Selama beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah membuktikan bahwa zat-zat kimia yang dikandung asap rokok dapat mempengaruhi orang-orang tidak merokok di sekitarnya.

Perokok pasif dapat meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru dan jantung koroner. Lebih dari itu menghisap asap rokok orang lain dapat memperburuk kondisi pengidap penyakit :

  • ANGINA

Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung.

  • ASMA

Mengalami kesulitan bernafas.

  • ALERGI

Iritasi akibat asap rokok.

Gejala-gejala gangguan kesehatan :
iritasi mata, sakit kepala, pusing, sakit tenggorokan, batuk dan sesak nafas.

Wanita hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, meyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok kepada janin yang dikandungnya melalui peredaran darah. Nikotin rokok menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat, karbon monoksida menyebabkan berkurangya oksigen yang diterima janin.

Anak-anak yang orangtuanya merokok menghadapi kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit dada, infeksi telinga, hidung dan tenggorokan. Dan mereka punya kemungkinan dua kali lipat untuk dirawat di rumah sakit pada tahun pertama kehidupan mereka.

Banyak orang tahu bahaya merokok, tapi tidak banyak yang peduli.

Melihat bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan rokok, kiranya diantara kita perlu bahu-membahu berbuat tiga hal utama :

  1. Komunikasi dan informasi tentang bahaya merokok, baik bagi si perokok langsung maupun perokok pasif.
  2. Menyediakan tempat-tempat khusus bagi orang yang merokok agar yang bukan perokok tidak terkena dampak negatifnya.
  3. Jangan merasa segan untuk menegur perokok, jika anda merasa terganggu.


Situs terkait

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://novaku.files.wordpress.com/2006/12/kandungan_rokok.gif&imgrefurl=http://novaku.wordpress.com/2006/12/04/kandungan-rokok/&usg=__-0_OFrXQ8DeTzgLw40pnXbdom-k=&h=305&w=340&sz=15&hl=id&start=2&tbnid=1HLJkypa91LB6M:&tbnh=107&tbnw=119&prev=/images%3Fq%3Drokok%26gbv%3D2%26hl%3Did%26sa%3DX

ROKOK ITU KONYOL - “BIKIN HIDUP LEBIH REDUP”


Situs terkait

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://teukufarhan.files.wordpress.com/2007/12/rokok.jpg&imgrefurl=http://teukufarhan.wordpress.com/2007/12/19/rokok-itu-konyol-bikin-hidup-lebih-redup/&usg=__Zjh-qFMiceMcALUMsPCOL7joe6I=&h=380&w=380&sz=35&hl=id&start=3&tbnid=04oo_uqgyQLZ1M:&tbnh=123&tbnw=123&prev=/images%3Fq%3Drokok%26gbv%3D2%26hl%3Did%26sa%3DX

Rokok, Laboratorium Reaksi Kimia Berbahaya

Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka.

Kebiasaan merokok telah menjadi budaya diberbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas perokok diseluruh dunia ini, 47 persen adalah populasi pria sedangkan 12 persen adalah populasi wanita dengan berbagai kategori umur. Latar belakang merokok beraneka ragam, di kalangan remaja dan dewasa pria adalah faktor gengsi dan agar disebut jagoan, malahan ada salah satu pepatah menarik yang digunakan sebagai pembenar atas kebiasaan merokok yaitu `ada ayam jago diatas genteng, ngga merokok ngga ganteng`. Sedangkan kalangan orang tua, stres dan karena ketagihan adalah faktor penyebab keinginan untuk merokok.

Berbagai alasan dan faktor penyebab untuk merokok diatas biasanya kalah seandainya beradu argumen dengan pakar yang ahli tentang potensi berbahaya atas apa ditimbulkan dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Harus diakui banyak perokok yang mengatakan bahwa merokok itu tidak enak tetapi dari sekian banyak pamflet, selebaran, kampanye anti rokok, sampai ke bungkus rokoknya diberi peringatan akan bahaya kesehatan dari rokok, tetap tak bisa mengubris secara massal berkurangnya kebiasaan merokok dan jumlah perokok

Tulisan ini mungkin sama nasibnya dengan kumpulan aksi anti rokok yang didengungkan seperti diatas, tetapi saya mencoba membahasnya dari sudut kimia sesuai dengan literatur yang dipunyai, dengan harapan pembaca situs ini yang mayoritas dari jurusan kimia akan lebih mudah memahami ketimbang saya membahas dari sudut kesehatan, lingkungan atau industri. Sehingga mudah-mudahan setelah membaca artikel ini.setidaknya ada beberapa orang dapat berhenti merokok.

Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)

Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan padat lainnya. Rokok yang terbuat dari daun tembakau kering, kertas dan zat perasa, dapat dibentuk dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta unsur-unsur lain yang berjumlah kecil. Rokok secara keseluruhan dapat diformulasikan secara kimia yaitu sebagai (CvHwOtNySzSi).

Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok

Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2, H2O, NOx, SOx, dan CO. Reaksi ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada temperatur tinggi yaitu diatas 800oC. Reaksi ini terjadi pada bagian ujung atau permukaan rokok yang kontak dengan udara.

CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada suhu 800oC))

Reaksi Pembakaran Rokok

Reaksi yang kedua adalah reaksi pemecahan struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia lainnya. Reaksi ini terjadi akibat pemanasan dan ketiadaan oksigen. Reaksi ini lebih dikenal dengan pirolisa. Pirolisa berlangsung pada temperatur yang lebih rendah dari 800oC. Sehingga rentang terjadinya pirolisa pada bagian dalam rokok berada pada area temperatur 400-800oC. Ciri khas reaksi ini adalah menghasilkan ribuan senyawa kimia yang strukturnya komplek.

CvHwOtNySzSi -> 3000-an senyawa kimia lainnya + panas produk ((pada suhu 400-800oC))

reaksi pirolisa

Walaupun reaksi pirolisa tidak dominan dalam proses merokok, tetapi banyak senyawa yang dihasilkan tergolong pada senyawa kimia yang beracun yang mempunyai kemampuan berdifusi dalam darah. Proses difusi akan berlangsung terus selagi terdapat perbedaan konsentrasi. Tidak perlu disangkal lagi bahwa titik bahaya merokok ada pada pirolisa rokok. Sebenarnya produk pirolisa ini bisa terbakar bila produk melewati temperatur yang tinggi dan cukup akan Oksigen. Hal ini tidak terjadi dalam proses merokok karena proses hirup dan gas produk pada area temperatur 400-800oC langsung mengalir kearah mulut yang bertemperatur sekitar 37oC.

Rokok dan proses penguapan uap air dan nikotin

Selain reaksi kimia, juga terjadi proses penguapan uap air dan nikotin yang berlangsung pada temperatur antara 100-400oC. Nikotin yang menguap pada daerah temperatur di atas tidak dapat kesempatan untuk melalui temperatur tinggi dan tidak melalui proses pembakaran. Terkondensasinya uap nikotin dalam gas tergantung pada temperatur, konsentrasi uap nikotin dalam gas dan geometri saluran yang dilewati gas.

Pada temperatur dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi sebenarnya sebelum gas memasuki mulut, kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan, tidak semua nikotin dalam gas terkondensasi sebelum memasuki mulut sehingga nantinya gas yang masuk dalam paru-paru masih mengandung nikotin. Sesampai di paru-paru, nikotin akan mengalami keseimbangan baru, dan akan terjadi kondensasi lagi.

Jadi, ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya dengan proses pembakaran kayu di dapur, proses pembakaran minyak tanah di kompor, proses pembakakaran batubara di industri semen, proses pembakaran gas alam di industri pemanas baja dan segala proses pembakaran yang melibatkan bahan bakar dan oksigen. Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru- paru mereka.

Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia (WHO), setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan oleh tembakau rokok. Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia, yang sebagian besar merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu juga asap dari rokok memiliki benzopyrene yaitu partikel-partikel karbon yang halus yang dihasilkan akibat pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau bahan bakar lainnya yang merupakan penyebab langsung mutasi gen. Hal ini berbanding terbalik dengan sifat output rokok sendiri terhadap manusia yang bersifat abstrak serta berbeda dengan makanan dan minuman yang bersifat nyata dalam tubuh dan dapat diukur secara kuantitatif.

Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan produktivitas dan lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat dalam output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada hubunganya dengan klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya produktiviats seseorang karena merokok akibat terbaginya waktu bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan IQ. (dari pelbagai sumber)

Tahukah Anda :

Rokok dapat menyebabkan penyakit-penyakit berikut:

  • Impotensi
  • Jantung
  • Kanker lidah
  • Kanker tenggorokan
  • Gigi menjadi jelek
  • Kanker paru-paru
  • Keguguran kandungan
  • Bayi lahir prematur

* Bayi lahir cacat

* Mata menjadi rusak/cacat

* Kulit cepat keriput

* Suara serak

* Bisu, karena pita suara terkena kanker

* Tenggorokan banyak berdahak

* Kanker pencernaan

* Kanker ginjal

* Kanker rahim

* Leukimia

* Tulang menjadi rapuh

* Menstruasi menjadi makin menyakitkan

* dan lain-lainnya

# zat beracun yang ada di rokok misalnya :

* Zat-zat penyebab kanker

* Racun untuk napi hukuman mati

* Bahan bakar roket

* Bahan aki mobil

* Racun semut

* Pembersih lantai

* dll

# Rokok lebih membuat ketagihan daripada narkotika !(kecuali heroin)

# Jadi, cara termudah untuk selamat dari rokok adalah dengan cara tidak pernah mencobanya sama sekali.

# Jika Anda berhasil lepas dari ketergantungan dari rokok - selamat ! saya yakin tidak akan mampu melakukan hal seperti itu.

# Setiap tahun, masyarakat miskin Indonesia membakar Rp 90 trilyun / Rp 90.000.000.000.000,- untuk membeli rokok.

# Jumlah tersebut lebih besar daripada jumlah pinjaman Indonesia ke IMF / Bank Dunia /dll

# Jumlah tersebut sebagian besar lari ke luar negeri, karena para pemilik pabrik rokok banyak yang bukan warga negara Indonesia

Melihat daftar penyakit yang bisa disebabkan oleh rokok, sekarang bisa dipahami mengapa perokok banyak yang meninggal pelan-pelan, setelah menderita berbagai macam penyakit dalam jangka waktu yang lama. Saya menyaksikan sendiri anggota keluarga saya yang menderita seperti itu, dan sangat menyedihkan melihat penderitaan yang dijalani oleh keluarganya selama bertahun-tahun.

Masih ingin merokok ? Mudah-mudahan tidak lagi.

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://guswanto.blogsome.com/wp-admin/images/labor%2520rokok.JPG&imgrefurl=http://guswanto.blogsome.com/2007/08/01/rokok-laboratorium-reaksi-kimia-berbahaya/&usg=__87usrAIX2xlVU35pSk9YZ0omNfw=&h=404&w=496&sz=36&hl=id&start=8&tbnid=l7XPe_vd7iBMMM:&tbnh=106&tbnw=130&prev=/images%3Fq%3Drokok%26gbv%3D2%26hl%3Did%26sa%3DX

Pendataan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang

Dilokasi pendataan



Eby dan Sofia sedang bertanya jawab dengan karyawan depot air minum isi ulang mengenai cara kerja dan sumber air yang di gunakan untuk isi ulang


Christian sedang melihat keadaan lingkungan depot isi ulang.


Sofia Sedang mencatat perlengkapan dan peralatan yang ada di depot.

Sabtu, 07 Februari 2009

Kegiatan Mahasiswa KKTS di Balai POM

Galeri Kegiatan Mahasiswa KKTS di Balai POM Gorontalo


wawancara dengan Kepala Pskesmas Wongkaditi Mengenai Pemantauan Cara Pengobatan Tradisional yang ada di wuilayah Puskesmas Wongkaditi.


Wawancara dengan Pasien yang ada di puskesmas Wongkaditi




Christian, Feby dan Sofia sedang mendata alat dan bahan yang ada di Laboratorium Balai POM Gorontalo